Rabu, 30 Mei 2012

Kernel Panic on slackware 13.37

kernel panic
wah kalau sudah dapat kata itu pasti panic juga xixixixix
pengalaman ini saya dapat pada saat instalasi slackware 13.37 pada mesin HP Proliant DL 380
cari sana sini tenyata masalahnya harus membuat initrd.gz
buat sesuai readme di /boot
hahaha malah ndak bisa ngemount directorynya xixixixixxi (tambah panic)
ya sudah .... coba cari sana sini
dan ternyata dapat ya itu dengan menggunakan perintah

mkinitrd -c -f reiserfs -k 2.6.21.5-smp -m cciss:reiserfs -r /dev/cciss/c0d0p2   
lalu edit lilo.conf (pastikan initrd = /boot/initrd.gz) di tambahkan dan terakhir lilo enter xixixixixi DONE

Minggu, 02 Oktober 2011

Setting MMS three untuk Iphone 3 GS

sudah beberapa bulan ini saya mencoba menggunakan operator selular baru (three) dari beberapa hal operator ini sudah memberikan saya sedikit kepuasan dalam berinternet ria na masalah muncul ketika saya ingin mengirimkan foto (mms) ke teman saya.
jadi qta mulai saja settingan Tree pada HP iphone
-> masuk ke settings
->pilih General
->terus pilih Network
->terus pilih Cellular Data Network
->MMS APN diisi 3mms
->Username diisi 3mms
->Password diisi 3mms
->MMSC diisi http://mms.three.co.id
->MMS Proxy diisi 10.4.0.10:3128

done
silahkan mencoba mengirim dan menerima MMS

Jumat, 05 Februari 2010

Samba Server

LANGKAH-LANGKAH
1. Install Komponen Samba
Setelah samba terinstall saatnya

2. Edit smb.conf
OpenSuSE secara default meneyimpan setting samba pada /etc/samba. Buka file /etc/samba/smb.conf dengan text editor dan replace isinya dengan setting sebagai berikut :

[global]
log file = /var/log/samba/log.%L
socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129
admin users = root
domain master = yes
time server = yes
logon home = \%L\profiles%u
netbios name = server
writeable = yes
usershare max shares = 100
server string = Server Utama – Samba %v on %L
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
workgroup = vavai.co.id
logon path = \%L\profiles%u
os level = 65
create mode = 777
add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u
preferred master = yes
directory mode = 777
log level = 2
domain logons = yes
# gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP
# gunakan logon home untuk Windows 9x
;logon script = logon.bat
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
read only = no

[netlogon]
path = /srv/samba/netlogon
browseable = no
public = no
writeable = no

[profiles]
path = /srv/samba/profiles
writeable = yes
create mask = 0700
directory mask = 0700
browseable = no

[sharedata]
comment = data public
writeable = yes
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
path = /srv/share-data

[Accounting]
comment = Data Accounting
valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it
create mode = 777
write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01
path = /local/data-msa/Accounting
directory mode = 777

[HRD]
comment = Data HRD
valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it
path = /local/data-msa/HRD

Keterangan untuk masing-masing opsi :
[global] : Opsi Utama
log file : Lokasi log yang terkait dengan aktivitas Samba
socket options : Nggak tahu ini buat apa, lupa euy :-D
admin users : Nama user yang bertindak sebagai Administrator
domain master : Bertindak sebagai master domain
time server : Bertindak sebagai server untuk pencocokan waktu
logon home : Nama direktori mapping user
netbios name : Nama yang tampil pada list My Network Places atau Network Neighborhood atau Samba
writeable : Permission
server string : Keterangan mengenai Server, berguna jika server > 1
invalid users : Nama User yang tidak boleh digunakan
workgroup : Nama workgroup / domain
logon path : Nama direktori logon script
os level : Level hak sebagai server domain controller. Rata-rata server Windows memiliki os level 32
create mode : Permission status untuk file yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan
add machine script : Script untuk penambahan client komputer
preferred master : bertindak sebagai master browser
directory mode : Permission status untuk folder yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan
domain logons : Menjadi PDC

Opsi Home, Netlogon dan Profiles digunakan untuk menyimpan konfigurasi setting masing-masing client.

Opsi Share Data, Accounting dan HRD adalah contoh folder yang dishare untuk user. Saya memberikan contoh dengan masing-masing perbedaan peruntukan.

[sharedata]
comment = data public
writeable = yes
invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp
path = /srv/share-data

[Accounting]
comment = Data Accounting
valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it
create mode = 777
write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01
path = /local/data-msa/Accounting
directory mode = 777

[HRD]
comment = Data HRD
valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it
path = /local/data-msa/HRD

Folder Sharedata untuk semua user
Folder Accounting hanya untuk user acct-01 s/d acct-05 (buat user di samba)
Folder HRD diperuntukan untuk bagian HRD (user name hrd-01 s/d hrd-03)

comment : Keterangan mengenai share folder
valid users : User yang berhak mengakses
create mode : Permission untuk file yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan
write list : User yang berhak baca & tulis
Path : Lokasi fisik pada harddisk server
directory mode : Permission untuk folder yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan

Dalam contoh, saya menggunakan 2 folder fisik, yaitu /srv dan /local. Hal ini karena harddisk /srv hanya berkapasitas 70 GB jadi saya menambah harddisk baru berkapasitas 250 GB dan saya mount sebagai /local.

Konfigurasi untuk hak user samba dapat lebih mudah disetup menggunakan webmin. Nanti kita membahasnya pada sesi lain.

Setelah setting smb.conf dibuat dan disimpan, sekarang kita bisa meminta SuSE menjalankan samba. Berikan perintah :

service samba start

Jika sudah berjalan, kita bisa meminta samba untuk melakukan load konfigurasi ulang dengan :

service samba restart

OK, satu tahap instalasi sudah selesai. Sekarang kita pindah ke bagian setting client untuk akses.

- Menambah group khusus untuk nama komputer
groupadd machine

- Menambah nama komputer client (contoh : nama komputer = hrd, nama user : hrd-01)
useradd -g machine -s /bin/false hrd$

- Mengunci user yang bersangkutan
passwd -l hrd$

- Menambah komputer ke Samba
smbpasswd -a -m hrd –> pastikan nama komputer tanpa tanda $

- Menambah nama user lokal di server
useradd hrd-01

- Merubah password
passwd hrd-01

- Memasukkan user lokal kedalam user samba
smbpasswd -a hrd-01

- Membuat home folder di lokasi profiles, sesuaikan dengan nama user
cd /srv/samba/profiles
mkdir hrd-01

- Merubah kepemilikan home folder tersebut
chown hrd-01 hrd-01/

Setelah selesai membuat user dan konfigurasinya, kita tinggal melakukan koneksi komputer klien ke Server yang baru kita setup.

- Jika klien berupa SuSE Linux, kita bisa menggunakan YAST | Network Services | Windows Domain Membership untuk koneksi. Langkahnya mudah, tinggal ikuti wizard. Untuk distro Linux lain, biasanya bisa menggunakan KDE Control Center untuk bergabung dengan Samba.

- Jika komputer klien berupa Windows 98 atau ME, koneksi dilakukan pada properties network neighborhood seperti halnya koneksi ke server Windows

- Jika komputer klien berupa Windows 2000, koneksi dilakukan pada properties my computer dan isikan nama domain.

- Jika komputer klien menggunakan Windows XP lakukan sedikit modifikasi terlebih dahulu, berupa langkah-langkah :

1. Buka regedit
START | RUN | REGEDIT

2. Cari entry HKLM (HKEY_LOCAL MACHINE) – SYSTEM – CurrentControlSet – Service – Netlogon – Parameters

3. Klik pada windows sebelah kanan, klik kanan pilih New – DWORD value, namanya requiresignorseal, valuenya 0.

4. Kalau entry tersebut sudah ada namun bernilai 1, ganti menjadi 0

5. Tutup regedit

Setelah update registry selesai, kita bisa melakukan koneksi Windows XP ke Server Samba seperti halnya pada sistem operasi Windows 2000

Tambahan : Kita bisa melakukan proteksi pada file server agar tidak digunakan untuk menyimpan file dengan ekstensi tertentu. Jika kita menambahkan veto files = /*.mp3/*.avi/*.mpg/ pada file share samba, file share tersebut akan menolak penyimpanan file musik dan video.